7 Soft Skill Wajib Pengusaha Skincare, Jadi Entrepreneur Sukses!
MurniCare Maklon Skincare, Jakarta – Memulai bisnis skincare bukan sekadar punya modal, produk, atau strategi marketing. Banyak brand skincare rintisan gagal bukan karena kualitas produknya buruk, tapi karena founder belum siap secara mental dan soft skill. Padahal, pengusaha dengan soft skill ini sering jadi pembeda utama antara brand yang mampu bertahan selama tahunan dengan yang tidak bertahan.
Soft skill pengusaha ibarat pondasi tak kasat mata yang menopang seluruh bangunan bisnis. Kalau pondasi rapuh, sekuat apapun strategi, bisnis dapat runtuh. Nah, kita akan bahas 7 soft skill untuk para pengusaha dan entrepreneur demi bisnis yang hadir jangka panjang.
1. Strategic Thinking – Punya Visi Jangka Panjang
Punya bisnis artinya harus memiliki perencanaan dan tujuan. Ada rencana tahunan, bulanan, mingguan bahkan harian. Seorang pebisnis sebaiknya menentukan isi rencana dan tujuannya, dengan kata lain, harus punya target.
Bisnis membutuhkan kejelasan bagaimana brand ingin dikenal. Misalnya, dalam konteks brand skincare. Kamu bisa menentukan apakah ingin menjadi brand skincare untuk jerawat, skincare khusus remaja, skincare bumil dan busui-friendly, atau skincare untuk anti-aging.
Kita ambil contoh, kamu ingin menjadi brand skincare untuk bumil dan busui. Buatlah rencana untuk merancang roadmap produk dan positioning selama 1-3 tahun ke depan. Rencanakan ingredients yang aman untuk bumil dan busui. Libatkan rencana marketing funnel mulai dari awareness, leads hingga conversion ke pembelian. Dengan begini, kamu dapat mengetahui secara detail dalam memilih formula, packaging, hingga campaign marketing yang tepat sasaran.
2. Effective Communication – Bisa Menerima dan Menyampaikan Pesan dengan Jelas
Komunikasi tidak hanya sekadar bicara atau menulis pesan, tapi lebih dari itu. Komunikasi yang efektif termasuk menyampaikan pesan dengan jelas dan mudah dipahami orang lain, menerima dan memahami sebuah pesan, memberi feedback yang jelas dan solutif, mempresentasikan sesuatu, bernegosiasi, memahami isyarat non-verbal serta rasa empati.
Dalam praktiknya, bisnis perlu komunikasi dengan berbagai pihak. Mulai dari tim internal, vendor, investor, produsen, hingga konsumen. Bagi bisnis skincare, maka akan berkoordinasi dengan tim jasa maklon terkait.
Nah, dengan banyaknya pihak yang bekerja sama, maka brand harus bisa menyampaikan brief apapun dengan jelas. Pastikan semua pihak mendapatkan pesan dan maksud yang sama dengan apa yang brand minta. Ini penting untuk mempercepat pertukaran informasi dan mencegah miskomunikasi. Itulah mengapa keterampilan komunikasi sangat penting dalam hal ini.
3. Decision Making – Berani Mengambil Keputusan
Dalam berbisnis, entrepreneur akan menghadapi banyak keadaan. Ada kondisi dimana harus mengidentifikasi masalah, memilih lebih dari satu pilihan, mengambil tindakan. Disinilah kamu harus berani mengambil keputusan.
Menjadi entrepreneur skincare dituntut untuk mampu mempertimbangkan risiko, mencari alternatif dan mengatasi keraguan. Skill ini memang tidak langsung bisa dan tepat. Namun, kamu bisa melatihnya terus seiring berjalannya waktu.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan relasimu untuk mendapatkan insight soal permasalahan yang bisa terjadi di bidang bisnis kamu dan cari tahu bagaimana cara mereka mengatasinya.
Ini menjadi salah satu soft skill pengusaha yang jadi bekal demi sukses di masa depan.
4. Risk Taking – Siap Mengambil Risiko
Dalam sebuah bisnis, seringkali kita harus menghadapi situasi yang tidak pasti. Mulai dari inflasi, kondisi ekonomi, perubahan harga bahan baku, perkembangan teknologi, perubahan perilaku konsumen, kendala produksi, sampai yang paling mengkhawatirkan, yaitu bencana alam.
Misalnya, dalam bisnis skincare. Tren terus berganti dengan cepat. Mulai dari ingredients, packaging, hingga jenis skincare. Untuk mengikuti tren ini, sebuah brand juga sekaligus “dipaksa” untuk mempertimbangkan situasi dan mengambil keputusan. Misal, apakah mau ikut launching produk tren, apakah jenis produknya bisa menggunakan ingredients yang sedang tren itu, apakah nanti produk mereka bisa hype juga di pasar, apakah mungkin jika melakukan produksi batch kedua, dan lain sebagainya.
Keterampilan ini memang bukan anugerah yang datang begitu saja, tetapi juga memahami histori dari pengalaman sebelumnya. Kamu bisa mempertimbangkan apa hasil yang paling potensial dan tidak merugikan banyak bagi bisnismu.
5. Detail Oriented – Teliti dalam Setiap Aspek
Dalam sebuah bisnis, kita harus mampu melihat detail dengan cermat. Soft skill entrepreneur selanjutnya adalah detail oriented.
Skill ini penting banget, terlebih dalam bisnis skincare. Segala hal terkait formulasi, konsistensi desain dan nuansa pada berbagai item brand kamu, penulisan label kemasan dan desain bentuk packaging wajib dipertimbangkan baik-baik.
Bentuk packaging seperti apa yang cocok untuk viskositas skincare kamu, packaging apa yang mudah digunakan dan tetap steril, apakah ada typo di penulisan label kemasan, apakah klaim sesuai dengan ingredients yang dipakai, dan lain sebagainya.
Jadi, penting nih untuk selalu belajar lebih teliti dan konsisten dalam berbagai aspek saat berbisnis.
6. Networking – Cerdas Membangun Relasi
Bisnis skincare jadi lebih mudah karena punya kenalan seorang pemilik pabrik maklon? Modal bisnis makanan rumahan jadi lebih murah karena punya kenalan penjual bahan baku di pasar? Atau buka cabang bisnis restoran jadi lebih mudah karena punya kenalan seorang konsultan hukum bersertifikat? Ini semua bisa didapat dengan membangun relasi.
Sebuah brand sangat perlu memperbanyak relasi. Soft skill pebisnis yang satu ini jadi jalan mulus buat keberlangsungan bisnis kamu. Entrepreneur biasanya juga bergabung dalam komunitas bisnis atau penggemar suatu produk. Ini penting untuk membangun hubungan dengan pihak-pihak yang dapat memberi benefit bagi bisnis kamu.
Sebagai relasi, hubungannya biasanya saling menguntungkan. Semakin dekat, semakin mengenal, semakin percaya, biasanya kamu dapat nominal rate card yang spesial dari relasi. Namun, semua itu relatif. Tergantung bagaimana kesepakatan antara kedua pihak.
Jadi, itulah alasan mengapa networking itu soft skill penting pengusaha dalam berbisnis, Beautypreneurs!
7. Resilience – Tidak Mudah Goyah
Pernah merasa goyah saat menghadapi masalah? Soft skill pengusaha yang satu ini menantang kamu untuk bertahan dalam situasi apapun demi sukses di masa depan.
Skill pebisnis yang juga penting adalah resiliensi. Bisnis bukan soal hadir selama satu atau dua tahun. Melainkan untuk terus hadir dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, bisnis butuh komitmen dan ketahanan dalam menjalaninya. Tidak jarang kesulitan datang dan perlu tindakan. Disinilah para entrepreneur harus menganalisis masalah dan mengambil keputusan.
Bisnis yang terus eksis di pasar akan terus dikenal dan cenderung dipercaya. Semua ini butuh perencanaan jangka panjang dan ketahanan dalam menghadapi situasi yang ada. Banyak ketidakpastian dan perubahan seiring berjalannya waktu. Resiliensi ini sangat penting demi bisnismu tetap hadir dan berkembang bertahun-tahun kedepan.
Nah, buat kamu para calon pebisnis atau sedang merintis usaha, soft skill diatas bisa kamu asah dari sekarang. Karena, soft skill pengusaha adalah pondasi agar bisnis bisa bertahan dan jadi sukses di masa depan. Pada akhirnya, strategi bisnis membutuhkan arah dengan skill dan mental yang kamu punya.
Good luck, Beautypreneurs!