Mitos Atau Fakta: Akupunktur Bisa Menurunkan Kolesterol?
MurniCare Wellness, Jakarta – Kolesterol tinggi jadi masalah kesehatan yang banyak dihadapi. Kondisi ini bukan hanya mempengaruhi penampilan fisik, tapi juga berisiko serius, seperti stroke dan penyakit jantung.
Praktisi telah menggunakan akupunktur sebagai terapi alternatif selama ribuan tahun dan sering mengklaim bahwa metode ini dapat membantu mengelola kadar kolesterol. Namun, apakah klaim tersebut merupakan fakta atau hanya mitos?
Artikel ini akan mengupas fakta dan mitos seputar akupunktur untuk mengatasi kolesterol. Simak artikelnya sampai selesai ya.
Apa Itu Akupunktur?
Praktisi pengobatan tradisional dari Tiongkok menggunakan jarum tipis yang mereka masukkan ke titik tertentu di tubuh untuk merangsang energi tubuh, atau Qi (chi), sehingga tubuh dapat kembali seimbang.
Banyak orang menganggap akupunktur mampu meningkatkan aliran darah, meredakan stres, dan mendukung fungsi organ tubuh.

Kolesterol dan Dampaknya
Kolesterol merupakan zat lemak yang ada di dalam darah. Ada dua jenis utama kolesterol:
- LDL (Low-Density Lipoprotein): atau yang dikenal sebagai kolesterol ‘jahat’, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri
- HDL (High-Density Lipoprotein): Kolesterol ‘baik’ yang membantu mengangkut kolesterol jahat keluar dari tubuh.
Jika kadar LDL terlalu tinggi, risiko terkena penyakit jantung dan stroke menjadi signifikan. Oleh karena itu, pengelolaan kolesterol menjadi hal yang penting untuk menjaga kesehatanmu secara keseluruhan.
Baca Juga:
Mitos vs Fakta Akupunktur dan Kolesterol
Metode akupunktur diklaim mampu menurunkan kolesterol, namun beberapa mitos terkait hal ini perlu diluruskan, seperti:
Mitos
- Akupunktur bisa langsung menurunkan kolesterol tanpa perubahan gaya hidup.
- Semua orang akan merasakan hasil yang sama dari terapi akupunktur.
Fakta
- Akupunktur bisa menjadi terapi pelengkap yang efektif jika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat.
- Efektivitas akupunktur bervariasi tergantung pada kondisi individu.
